Rabu, 17 Juni 2009

part I

A Little Angel

“Galaaang !”

Pintu menjeblak terbuka dan suara Aldi menggema memenuhi kamar ber-cat biru laut berdegradasi putih di balik pintu. Sepintas, kamar itu terlihat seperti kamar cewek dengan langit langit digantung bintang yang berkelap kelip. Tapi apabila dilihat lebih teliti, kamar itu seperti kamar cowok pada umumnya. Majalah otomotif bertebaran di lantai, gitar di dekat jendela , poster poster athlete dan film action di permukaan dinding. Dan diatas semua itu, ada cowok berambut sedikit gondrong sedang tidur pulas dengan gaya tidurnya yang ajaib. Dia tak bergerak meski teriakan adik semata wayangnya menggema diseluruh ruangan.

Aldi berdecak geram, dasar kakaknya emang sedikit sinting

Aldi mengendap endap mendekati ranjang, memencet hidung Galang keras keras dan membuat kakaknya terbangun dengan kaget. Galang gelagapan, Aldi terbahak.

“ Pagi lang. . . Pulang jam brapa lu tadi pagi?” Tanya Aldi yang sudah hafal kebiasaan kakaknya yang suka jadi burung hantu, keluar malem malem .

“ subuh “ jawab Galang pendek. Dia menatap Aldi berang gara gara dia ganggu tidur subuhnya yang serasa baru semenit.

Aldi membalas tatapan kakaknya dengan cengiran.

“jam brapa sekarang?” Tanya Galang setelah menyadari Aldi sudah memakai lengkap seragam SMAnya. “enam seperempat”

Galang mendengus, memandang keluar jendela tempat matahari dengan kurang ajar-nya menertawakan galang yang bangun tidur dengan mukanya yang acak acakan.

“gue tunggu dibawah” kata Aldi ketika menyadari kakaknya mulai memandangi jendela. Dia tau apa yang dipikirkan kakaknya setiap pagi ,setiap memandang jendela. Selama setahun penuh itu menjadi kebiasaan galang tiap pagi. Sejak cewek itu datang dan pergi secepat valentino rossie menukik atau drivenya Michael shcumaker.

Melody

Galang membuka jendela besarnya lebar lebar. Meraih gitar yang bersandar manis di tembok dekat jendela, dan dia duduk diambang jendela. Mulai memetik gitarnya. Memainkan sebuah intro lagu ciptaannya

Dan disaat nada telah berakhir

Atau rhythem berhenti mengalir

Melody-ku akan selalu hadir

Dalam pagi yang tak berakhir

Satu reff-pun sudah cukup. Dan sang malaikat kecilnya akan tenang berada diatas sana. Karena itu galang tak pernah berhenti bersenandung setiap pagi. Tak peduli dia harus telat sekolah, atau aldi yang teriak teriak sebal karena dia ikutan telat gara gara Aldi masih nebeng galang. Dia tak peduli

Galang meletakkan kembali gitarnya. Mencoba mengingat ingat denting melody-nya yang tak lagi terdengar di dunia. Dia hanya bisa didengarnya nanti

Di surga

^^