Rabu, 22 Juli 2009

bintang dan berlian

alkisah…
adalah seorang dara kecil, tengah bermain di ruang tivi. saat itu, sang ayah sedang menerima tamu dari negeri seberang. negeri yang terkenal dengan kebiasaan menghitung energi dan segala sesuatu tuk peruntungan dalam hidup.
tamu itu konon terpaku pada dara cilik itu.
dan tiba-tiba berpesan..
- jaga anak ini baik-baik yaa
begitu saja..
selebihnya entah bahasa apa yang digunakan tuk menjelaskan mengapa dan kenapa.
maka kedua orang tua itupun mulai menjaga sang dara cilik dengan sangat hati-hati. segala serba dibatasi. dara cilik itu sampai-sampai cembetut dibuatnya.
karena tak ada bahaya apa-apa kok.
maka entah apa juga yang mesti di jaga?
selain sang dara cilik itu sakit-sakitan dan suka tak sadarkan diri. wajahnya bisa seputih kapas dan bibirnya bisa sebiru legam lautan. lalu diapun “hilang” dalam “dingin”..
perjalanannya begitu panjang, bulan berganti, tahun bertambah.
ketika di sakit terakhirnya, dia bertemu dengan seseorang yang konon baik hati, juga mengamatinya dengan aneh. seolah ingin menembusnya jauh ke dalam tulang belulangnya.
orang itupun berkata hal yang sama
- dia berlian dan jagalah dia.
ah, orang-orang itu suka berpesan yang aneh-aneh.
sang darapun sudah tak mau memikirkannya.
sampai seorang sahabatnya, dengan teknologi canggih bercerita ttg banyak fenomena yang bisa diuraikan secara ilmiah.
salah satunya tentang aura..
dan berlian?
itu aura perak atau keemasan
menurutnya
hah?
sang darapun terbelalak?
trus ada apa dengan itu?
ga ada apa-apa
selain secara spiritual memang tinggi saja
tapiiiiiiii….
secara fisik memang lemah banget
lemah banget?
maka sang dara jadi mengerti satu hal
bahwa dingin ini memang begini
dia tak mampu berpikir lebih dari itu
selain tubuhnya memang lemah dan melulu lemah..
maka di bagian mana dia nampak begitu kuat dan tak terkalahkan?
kalau ternyata, dia hanya bak berlian yang memantulkan apa-apa yang ada di hadapannya? maka siapa yang kuat dan yang tak terkalahkan kalau bukan manusia yang ada di hadapannya?
atau di bagian mana dia nampak begitu keras dan tak mau mengalah?
kalau ternyata, dia hanya bak berlian yang memantulkan apa-apa yang ada di hadapannya? maka siapa yang keras dan yang tak mau mengalah, kalau bukan manusia-manusia yang ada di hadapannya?
maka jangan tunda
tuk datangi dia
dan temukan dirimu didalamnya
sebelum dia tak lagi mampu menahan dingin
dan kilaunya yang tajam..
dan teman sang darapun berkata,
seharusnya berlian di cagak oleh sesuatu yang juga sama kuat dan kokohnya. kalau tidak, berlian itu akan jatuh dan hilang…
jatuh dan hilang?
aku sudah jatuh, begitu kata dara itu pada temannya
tinggal tunggu hilangnya..
maka temannya berkata,
- aku akan menjagamu! aku akan menjagamu!
kalau saja aku kuat untukmu. ah, aku hanya teman kecilmu. aku tak bisa apa-apa…
sang dara diam dalam dinginnya..
tersenyum pada temannya dan bilang
- aku ga papa. percayalah. aku tahu, kita sudah melewati masa bersamas sebagai dua sahabat. aku tak akan melupakannya..
temannya pun berteriak
- kau harus menemukannya, kau harus menemukannya!
darapun menjawab
- aku ga papa. aku masih bisa… percayalah. aku masih bisa sendiri..
begitulah..
fenomena dara ini seperti bintang jatuh, yang sia-sia di bumi. terlalu banyak polusi, dia tak mampu bernafas. terlalu banyak ilusi, dia tak mampu berkilau. tenggelam dalam lautan manusia, hilang di belantara.
sampai kau menemukannya secara dekat dan……. takjub oleh cahayanya.
bintang jatuh
ketika langit sudah tak mampu mengikat benda-benda
berlian
ketika bumi sudah kehabisan keindahan
cahaya
ketika gelap telah hampir rata
tapi… dia telah begitu lemah
tenggelam dalam belantara
dan kembali menunggu
sampai ada bintang
yang jatuh lagi ke bumi…
dan konon memang akan banyak
yang berjatuhan di setiap saatnya
di setiap masanya

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar