Jumat, 08 Mei 2009

prologue

Ingatan bintang

Angin malam yang dingin bertiup diantara bangunan yang berdiri dalam diam. Jalanan kosong, hanya menyisakan aspal hitam yang lelah dilewati kendaraan seharian penuh. Langit dengan bulan tersenyum manis penuh rindu, bersama bintang yang berkelip tertawa.
Inilah dunia
Saat kehampaan tak hanya mengisi hati yang kosong, tetapi juga pada malam yang selalu menemani. Kesunyian mutlak menyelimuti tubuh bersama selubung ketenangan. Membuat hati siapapun menjadi tenang, damai, dan tentu saja
Hidup.
Galang menatap jalanan didepannya dan tersenyum. Begitu sempurna dunia mempermainkannya. Mengambil apa yang paling berharga untuk hidupnya. Dan dia, dengan tak berdaya hanya bisa melihat kehancuran hatinya
Dia menatap sekeliling tempat dia sekarang duduk . Dia sedang berada di luar McD 24 jam, menatap kosong jalanan yang sepi dengan cheese burger hangat di tangan kanan, dan hape di tangan yang lain
Beribu kenangan berkelebat dalam kepalanya. tangis mama papanya di rumah sakit, wajah Aldi yang menatapnya datar, road event, dan wajah tak berdosa malaikat kecilnya. Angel
Galang kembali tersenyum, tak ada gunanya dia menyesali semuanya. Karna memang dia tak menyesal sama sekali.
Sekali lagi dia menatap jalanan yang kosong sembari melahap burger pesanannya dengan lahap. Dan setelah burger itu habis dan hanya menyisakan sepotong selada , galang bangkit berdiri. Menyingkap kruk di ketiaknya, dan mulai berjalan dengan sebelah kaki pincang dibalut gips, dan dia kembali menuju kegelapan malam

1 komentar:

A. Pangestuti mengatakan...

udah baca. itu prolog apa?

cerpen yang km kirimin ke UB itu tah??

yea. km bakatnya NULIS.

bener2 bagus, jadiin buuku yah!
aku maumaumaumaumaumaumaumaumaumaumaumau BACA!!!!!!!!!!!!

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar